Banyaknya mobil dijual murah, sudah tentu menerbitkan keinginan banyak orang untuk lekas-lekas meminangnya. Tapi, apakah hanya berbekal “rasa ingin” saja sudah cukup? Rupanya belum. Masih ada hal-hal yang patut dihindari saat pembelian mobil untuk pertama kalinya. Sebagaimana yang tertera lewat poin-poin berikut ini.
Beli Mobil karena Tergiur dengan Promo
Setiap kali harga promo tayang, maka berbondong-bondonglah calon pembeli mobil dari berbagai penjuru. Hal itu tidak hanya terjadi pada showroom atau dealer saja. Bahkan banyak pula yang mencari mobil dengan harga promo via daring. Alhasil, penjualannya pun meningkat karena banyak yang tergiur dengan harga mobil murah tersebut.
Tapi, apakah hal itu bagus untuk Anda yang baru pertama kali mau beli mobil? Ternyata tidak. Sebab, tidak sedikit pula harga promo yang dimaksud menargetkan penjualan stok mobil lama. Dengan kata lain, mobil yang tahun-tahun lalu belum terjual, lantas dimasukkan ke harga promo. Tapi tidak semuanya begitu kok karena masih banyak dealer resmi dan kredibel di Tanah Air ini yang mengutamakan kepuasan pelanggan.
Langsung Beli Tanpa Test Drive
Berhubung baru pertama kali beli mobil, lantas buru-buru dalam meminangnya. Penilaian terhadap mobil hanya sebatas pada tampilan dan penawaran dari penjual. Ironisnya, bukankah kebanyakan penjual mengabarkan hal-hal manis terhadap produk jualannya? Sudah menjadi tugasnya untuk memikat daya beli dari Anda.
Untuk memastikan mobil pilihan Anda betul atau keliru, sebaiknya lakukan test drive. Kalau belum begitu mahir dan peka terhadap kualitas mesinnya, bisa ajak teman yang lebih ahli. Sekali lagi, lakukan test drive, ya. Gratis kok. Jadi, tidak sekadar beli karena tergiur dengan harga mobil dijual murah meriah. Inilah kesalahan yang kerapkali terjadi.
Mudah Berpindah Haluan
Orang yang pernah punya mobil dengan yang belum itu punya kecenderungan berbeda saat beli. Orang yang pernah beli, pasti belajar lebih banyak dari pengalaman pertama dulu. Sebaliknya, jika belum pernah beli, cenderung mengikuti kata hati yang lebih bersifat subjektif. Bahkan acapkali ditemukan adanya perpindahan haluan sebelum transaksi sukses.
Misalnya jauh-jauh hari Anda sudah berencana beli mobil kelas MPV karena sekadar beli untuk kebutuhan keluarga. Tapi, setelah sampai ke dealer dan lihat-lihat jenis mobil lain, akhirnya tergiur. Sedangkan jumlah uang di dompet kurang. Alhasil, tiada cara lain selain harus meng-uang-kan tabungan hasil jerih-payah kerja selama bertahun-tahun.
Tidak Membandingkan Harga Mobil
Kesalahan ini cukup fatal, tentu saja, mengingat banyaknya jumlah mobil yang dirilis per tahunnya. Berhubung jumlah mobil cukup melimpah, artinya kesempatan untuk membandingkan antar-unit lebih leluasa. Kalau baru pertama kali lihat mobil lantas beli begitu saja, umumnya akan menyesal di ending.
Maka dari itu, berkunjunglah ke beberapa dealer resmi. Baiknya sih yang berada di bawah naungan brand ternama, misalnya Toyota. Biar dari segi kualitas dan pelayanan terjamin mutunya. Reputasi itu nomor satu dan kunci untuk bisa membeli mobil dengan kualitas terbaik. Setelah menemukan harga yang pas, jangan lupa diskusikan dengan keluarga.
Beli Hanya Sekadar untuk Menaikkan Status Sosial
Memang tak bisa dipungkiri, bahwa kesuksesan seseorang masih dipandang dari segi materi. Akibatnya, banyak yang berlomba-lomba agar “terlihat sukses” dengan cara beli mobil baru. Sayang jika gaji yang dikumpulkan susah-payah hanya kandas oleh kesuksesan semu seperti itu. Maka dari itu, belilah mobil apabila Anda membutuhkan.
Apabila Anda berhasil menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, maka jalan untuk memiliki mobil berkualitas pun terbuka. Sebab, kualitas itu takarannya sesuai kebutuhan, harga pas, dan siap merawatnya dalam jangka panjang. Feel seperti itu pasti hadir biarpun baru beli mobil untuk pertama kali. Jadi, jangan buru-buru terpikat jika ada mobil dijual murah, ya.