Kadang ada perasaan khawatir ketika mau beli motor bekas. Takutnya pernah terjadi kecelakaan. Betapa pun murahnya harga jual motor, jika pernah kecelakaan, jelas sangat mengkhawatirkan. Bagaimana pula kalau nanti dikendarai? Maka dari itu, simak dulu 5 ciri motor bekas kecelakaan seperti yang terurai di bawah ini.
Kenali Dulu 5 Ciri Motor Bekas Kecelakaan Supaya Tidak Menyesal
-
Ada Cacat pada Body Motor
Biarpun dimodifikasi sedemikian rupa, jika kecelakaan pasti meninggalkan cacat pada rangka. Baik benturan ringan maupun berat. Para penjual yang licik kerapkali mengecat ulang untuk menutupi baret atau cacat tersebut. Akhirnya, pembeli yang masih awam pun banyak tertipu. Apalagi ketika motor tersebut ditawarkan dengan harga miring.
Siapa pula yang tak suka jika bisa beli motor dengan harga super murah? Tapi tetap saja, risiko ditanggung penumpang. Apabila dilihat dengan mata telanjang tidak begitu nampak, lakukan cara lain untuk mendeteksi cacat tersebut. Misal dengan merabanya secara pelan dan ekstra hati-hati. Khususnya pada bagian yang Anda curigai.
-
Perubahan pada Headlight
Istilah headlight ini kerapkali kita maknai dengan lampu utama. Sebetulnya tidak hanya headlight, akan bagian depan secara keseluruhan. Sebab, dibandingkan tabrakan dari belakang, jauh lebih banyak tabrakan dari depan. Periksa dengan cermat, ya. Jangan sampai ada yang ketinggalan. Kemudian lihat ekspresi penjual. Apakah tetap tenang atau gusar.
Lidah bisa berbohong, tapi bahasa tubuh selalu mengungkapkan kebenaran. Apabila pada lampu sein terdapat perbedaan warna dengan versi barunya, perlu Anda waspadai. Begitu pula dengan sudut cover lampunya. Apakah ada retak, baret atau lecetnya atau tidak. Biasanya si penjual tidak mengganti headlight-nya dengan alasan kenaikan biaya.
-
Ada yang Kurang Beres dengan Baut-Baut Motornya
Meskipun Anda bukan teknisi, perlu lebih teliti lagi pada vendor yang jual motor bekas dengan harga murah. Jangan-jangan dulunya pernah mengalami kecelakaan. Untuk membuktikan dugaan tersebut benar atau salah, periksa bagian bautnya. Motor yang pernah mengalami kecelakaan cenderung kerap dibongkar teknisi.
Tujuannya untuk menutupi efek kecelakaan tersebut. Sebab, kalau sudah pernah tabrakan, mau tidak mau baut-bautnya tak lagi setangguh dulu. Apakah ada yang bergeser atau tidak. Kemudian lihat pula bekas sentuhan obeng maupun kunci. Kalau pemasangan bautnya kurang tepat, bisa diindikasikan ada yang tidak beres dengan motor tersebut.
-
Terjadi Perubahan Bentuk pada Segitiga, Setang, serta Sasis
Kalau yang ini sudah betul-betul parah. Sampai berubah bentuk pula. Soalnya secara umum motor yang tertabrak hanya rusak bagian depan-bawah. Kadang juga bagian belakang dan samping. Sedangkan untuk kasus setang, sasis, dan segitiga yang telah berubah bentuk tentu masuk dalam kategori kecelakaan berat.
Efeknya begitu terasa ketika Anda menguji motor tersebut secara langsung. Pada saat digerakkan, akan terasa berat. Bahkan dalam kecepatan tertentu bisa membuat kestabilan motor terganggu. Kalau sudah begitu, tiada alasan lagi selain pindah haluan. Toh masih banyak motor bekas dengan performa yang masih mumpuni.
-
Semakin Hemat Perbaikan, Semakin Terlihat Bekas Kecelakaannya
Meski sempat dimodifikasi, tentu si penjual tak ingin kehilangan banyak uang hanya agar motor terlihat mulus. Ini dia celah yang bisa Anda selidiki. Biasanya, perbaikan yang dilakukan hanya sekadar press pakai hidrolik ataupun dipanasi dengan las. Setiap pembeli yang cerdas pasti bisa mengetahui perubahan tersebut.
Niatnya mau beli motor bekas yang bagus, kan? Maka dari itu, segera cek apakah motor pilihan Anda memiliki kelima ciri di atas atau tidak. Tidak semua yang jual motor bekas itu suka memanipulasi. Masih banyak kok yang benar-benar menjual dengan cara sejujur mungkin. Selain mengecek keadaan motor, telisik juga dari segi pelayanannya.